Inilah sebagian hal yang senantiasa terjadi di Indonesia kita tercinta ini sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Bahwa sebagian (besar) dari kita mungkin tak pernah menganggap bahwa perintah agama bisa diabaikan untuk kepentingan dunia yang tertentu. Bahkan sangat jauh dari Islam. Inilah sebuah potret jelas dari generasi muda kita.
Pemilihan Putri Indonesia 2009 sudah selesai. Dan Qory Sandioriva terpilih menjadi Putri Indonesia tahun ini. Siapa Qory Sandioriva? Qory, 18 tahun, berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003, pada ajang ini, peserta dari NAD selalu mengenakan jilbab. Nah, kali ini, Qory tidak. Apa yang salah?
Pemilihan Putri Indonesia 2009 sudah selesai. Dan Qory Sandioriva terpilih menjadi Putri Indonesia tahun ini. Siapa Qory Sandioriva? Qory, 18 tahun, berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003, pada ajang ini, peserta dari NAD selalu mengenakan jilbab. Nah, kali ini, Qory tidak. Apa yang salah?
Mungkin tidak ada, karena seperti kita ketahui bahwa ajang seperti ini sudah sejak awal diadakan memang tidak dekat dengan nilai Islam. Namun, yang mengherankan dari Qory Sandioriva adalah, ia menanggalkan jilbabnya untuk acara ini.
"Buat saya, rambut adalah mahkota keindahan wanita dan saya bangga dengan memperlihatkan keindahan tersebut. Tidak apa-apa kalau saya ingin memperlihatkannya. Saya melepas jilbab atas izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima." begitu ujarnya di tabloid Wanita Indonesia Edisi 19-25 Oktober 2009.
Pernyataan Qory itu ternyata membuat pemda yang bersangkutan meradang. "Dia itu salah minta izin. Minta izin itu kepada Tuhan, kenapa tidak memakai jilbab, bukan kepada Pemda, karena keislaman itu bukan milik siapa-siapa, bukan milik Pemda, tapi milik Tuhan." repet H. Abuh Mustafa Puteh, Ketua MUI Aceh Utara, masih di tabloid yang sama. Ketika hal ini bergulir semakin runcing dan panas dan memicu kontroversi, Qory buru-buru meralat bahwa mahasiswa Universitas Indonesia ini sehari-hari memang tidak mengenakan jilbab.
Sekarang, apakah ada beda dan artinya, ajang Putri Indonesia ini bagi masyarakat Aceh yang diklaim sebagai Serambi Mekkah?
(eramuslim.com)"Buat saya, rambut adalah mahkota keindahan wanita dan saya bangga dengan memperlihatkan keindahan tersebut. Tidak apa-apa kalau saya ingin memperlihatkannya. Saya melepas jilbab atas izin dari Pemda Aceh. Semoga keputusan saya bisa diterima." begitu ujarnya di tabloid Wanita Indonesia Edisi 19-25 Oktober 2009.
Pernyataan Qory itu ternyata membuat pemda yang bersangkutan meradang. "Dia itu salah minta izin. Minta izin itu kepada Tuhan, kenapa tidak memakai jilbab, bukan kepada Pemda, karena keislaman itu bukan milik siapa-siapa, bukan milik Pemda, tapi milik Tuhan." repet H. Abuh Mustafa Puteh, Ketua MUI Aceh Utara, masih di tabloid yang sama. Ketika hal ini bergulir semakin runcing dan panas dan memicu kontroversi, Qory buru-buru meralat bahwa mahasiswa Universitas Indonesia ini sehari-hari memang tidak mengenakan jilbab.
Sekarang, apakah ada beda dan artinya, ajang Putri Indonesia ini bagi masyarakat Aceh yang diklaim sebagai Serambi Mekkah?
0 thoughts on “Qory Sandioriva, Putri Indonesia, dan Kontroversi Jilbab Yang Dilepas”