Dr. Goodman secara kebetulan menemukan bukti bahwa telah terjadi sedikitnya empat kali gelombang tsunami di kawasan Caesarea.
Para ilmuwan geologi di Universitas Haifa menyimpulkan bahwa gelombang tsunami --kemungkinan berukuran besar-- bisa menghantam Israel sewaktu-waktu. Analisa ini berdasarkan hasil penelitian geo-arkeologi yang dilakukan para peneliti di universitas tersebut terhadap Pelabuhan Caesarea, Israel.
Para ilmuwan geologi di Universitas Haifa menyimpulkan bahwa gelombang tsunami --kemungkinan berukuran besar-- bisa menghantam Israel sewaktu-waktu. Analisa ini berdasarkan hasil penelitian geo-arkeologi yang dilakukan para peneliti di universitas tersebut terhadap Pelabuhan Caesarea, Israel.
Sebagaimana diberitakan Science Daily, Rabu (28/10), disebutkan, "Peristiwa Tsunami di Mediterania memang terjadi lebih jarang daripada di Samudra Pasifik, tapi temuan kami menunjukkan adanya tingkat volume gelombang yang besar," kata Dr Beverly Goodman dan Leon H. Charney dari School of Marine Sciences di University of Haifa.
Pakar geo-arkeologi ini menyimpulkan analisa tersebut setelah melakukan studi yang dilakukannya untuk membantu proyek riset di pelabuhan kuno itu dan riset terhadap bangkai-bangkai kapal yang karam. Dr Goodman secara kebetulan menemukan bukti bahwa telah terjadi sedikitnya empat kali gelombang tsunami di kawasan Caesarea.
"Sebelumnya kami berharap menemukan bangkai kapal, tetapi kami terkejut begitu menemukan lapisan-lapisan geologis yang tidak biasa yang belum pernah terlihat di daerah ini sebelumnya. Kami mulai mengebor air dengan asumsi bahwa ini hanyalah lapisan setempat terkait dengan pembangunan pelabuhan. Namun, kami menemukan bahwa lapisan tersebar di sepanjang wilayah dan menyadari bahwa kami telah menemukan sesuatu yang ganjil," kata Dr Goodman.
Pengeboran yang dilakukan sedalam 1 hingga 3 meter di berbagai kedalaman itu memungkinkan Dr Goodman meneliti lapisan bawah air dengan menggunakan dua metode, yaitu penanggalan karbon-14 dating dan OSL (optically stimulated luminescence).
Mereka menemukan bukti 4 peristiwa tsunami di Caesarea, yaitu pada tahun 1500 SM, 100-200 M, 500-600 M, dan 1100-1200 M. Temuan para ahli ini dipaparkan di jurnal Geological Society of America. Dan dijelaskan juga bahwa tsunami yang paling pertama terjadi disebabkan oleh letusan gunung Santorini yang mempengaruhi hampir seluruh wilayah Mediterania.
Tsunami selanjutnya disebabkan karena adanya longsoran di dasar laut yang disebabkan oleh gempa. Gelombang tsunami tersebut menyentuh pantai setinggi 5 meter dan masuk ke daratan sejauh 2 km.
"Masyarakat yang bermukim di pantai yang berada dalam jangkauan tsunami itu mengalami kerusakan hebat. Pasca tsunami itu, penduduk membersihkan daratan dan membangun kembali peradaban. Bukti-bukti tsunami itu tetap tertinggal di dasar laut," katanya. [sumber:www.hidayatullah.com]
"Sebelumnya kami berharap menemukan bangkai kapal, tetapi kami terkejut begitu menemukan lapisan-lapisan geologis yang tidak biasa yang belum pernah terlihat di daerah ini sebelumnya. Kami mulai mengebor air dengan asumsi bahwa ini hanyalah lapisan setempat terkait dengan pembangunan pelabuhan. Namun, kami menemukan bahwa lapisan tersebar di sepanjang wilayah dan menyadari bahwa kami telah menemukan sesuatu yang ganjil," kata Dr Goodman.
Pengeboran yang dilakukan sedalam 1 hingga 3 meter di berbagai kedalaman itu memungkinkan Dr Goodman meneliti lapisan bawah air dengan menggunakan dua metode, yaitu penanggalan karbon-14 dating dan OSL (optically stimulated luminescence).
Mereka menemukan bukti 4 peristiwa tsunami di Caesarea, yaitu pada tahun 1500 SM, 100-200 M, 500-600 M, dan 1100-1200 M. Temuan para ahli ini dipaparkan di jurnal Geological Society of America. Dan dijelaskan juga bahwa tsunami yang paling pertama terjadi disebabkan oleh letusan gunung Santorini yang mempengaruhi hampir seluruh wilayah Mediterania.
Tsunami selanjutnya disebabkan karena adanya longsoran di dasar laut yang disebabkan oleh gempa. Gelombang tsunami tersebut menyentuh pantai setinggi 5 meter dan masuk ke daratan sejauh 2 km.
"Masyarakat yang bermukim di pantai yang berada dalam jangkauan tsunami itu mengalami kerusakan hebat. Pasca tsunami itu, penduduk membersihkan daratan dan membangun kembali peradaban. Bukti-bukti tsunami itu tetap tertinggal di dasar laut," katanya. [sumber:www.hidayatullah.com]
0 thoughts on “Penelitian: Tsunami Besar Bisa Hantam Israel Sewaktu-waktu”