
Terkait beredarnya selebaran gelap yang mengatakan, istri cawapres Boediono beragama Katolik saat kampanye JK di Medan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana akan menempuh jalur hukum. Sementara tim kampanye JK Win daerah Sumut, malah menduga selebaran itu dilakukan oleh tim SBY-Boediono.
"Kami berencana akan menempuh jalur hukum. Kami akan serahkan persoalan in kepada Panwaslu dan pihak kepolisian," kata ketua MPW PKS Sumut, Sigit Pramono Asri, di Medan, tadi malam.
Sigit mengatakan, penyebaran brosur yang dilakukan panitia kampanye JK itu jelas menyebarkan fitnah kepada PKS, agar dipandang buruk oleh umat Islam di Sumut. Apalagi berita itu sendiri sebenarnya telah diralat karena tidak benar. "Berita tersebut jelas-jelas fitnah pada PKS. Itu tidak benar," kata Sigit dikutip Waspada.
Sementara itu, wakil ketua tim kampanye JK Win Sumut, Musdalifah, membantah bahwa selebaran itu dilakukan oleh tim mereka. Dia malah menuding balik hal itu dilakukan oleh tim saingan pasangan capres-cawapres yang mereka usung.
"Kampanye kami kemarin kebobolan. Buat apa kami melakukan hal itu. Yang diuntungkan dari selebaran itukan Boediono. Orang-orang jadi bersimpati kepadanya. Secara logika inikan kerjaan tim mereka," kata Ketua Partai Hanura Sumut itu. Menurut Musdalifah tak logis orang menuduh JK-Win. "Apa gunanya kami mebagi-bagikannya saat kami berkampanye," katanya.
Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto tak mau ambil pusing dengan laporan yang diajukan Tim Kampanye SBY-Boediono atas beredarnya selebaran yang berisi bahwa isteri Boediono, Herawati, bukan muslimah.
Juru Bicara Tim Kampanye JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya penyebaran informasi tersebut. Yuddy menilai, tim SBY-Boediono membesar-besarkan persoalan. Fotokopian dari media tersebut, menurut dia, tak ubahnya seperti media yang dijual di berbagai tempat.
“Lagipula, terlepas benar atau tidak, pertanyaan saya, apa masalahnya kalau isteri Pak Boediono bukan Islam, tapi beragama Katolik? Tidak ada yang salah dan tidak dipermasalahkan, negara kita negara Pancasila. Semua orang berhak menganut agama apa saja dan tidak ada yang salah. Jadi tidak penting untuk dipermasalahkan. Jangan merusak kebhinekaan,” paparnya.
Sebelum ini, Calon presiden Partai Golkar Jusuf Kalla menilai, laporan tim kampanye SBY-Boediono kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait kasus selebaran gelap soal agama istri cawapres Boediono dalam kampanye di Medan “salah alamat”.
Ditemui Jusuf Kalla terlihat sangat rileks menanggapi tuduhan ini. “Kan ada UU pers, kalau ada tulisan di media yang dituntut kan seharusnya yang menerbitkannya. Masak yang baca? Ngerti tidak mereka soal UU itu,” jawab Kalla.
Kalla mengaku, kasus yang berawal dari beredarnya selebaran, yang merupakan fotokopi dari tulisan pada sebuah media di Medan, sama sekali tak diketahuinya.
“Saya melihat pun tidak. Hanya membaca katanya ada masalah itu, masak kami yang mau dilaporkan? Enggak salah apa tuh?” sambung Kalla lagi. (source: hidayatullah.com)
foto: waspada
0 thoughts on “Ribut Isu Istri Budiono "Katolik"”