Menteri luar negeri Pakistan yang baru akhirnya dilantik pada hari Selasa (19/7), mengisi pos dalam kabinet yang telah ditinggal kosong selama lima bulan.
Untuk kali pertama Pakistan menunjuk seorang wanita untuk menduduki jabatan itu dan masih muda.
"Berdasarkan saran Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani, presiden Pakistan telah memutuskan untuk mengangkat nona Hina Rabbani Khar sebagai menteri federal untuk urusan luar negeri," kata kantor kementerian.
Meskipun Pakistan pernah punya perdana menteri wanita selama dua periode yang dipegang Benazir Bhutto -- yang pertama menjabat PM di usia 35 tahun, tapi pejabat senior di pemerintahan biasanya diisi kaum pria.
Khar diambil sumpahnya oleh Faruq Naik, yang bertindak sebagai pejabat pengganti presiden Asif Ali Zardari yang sedang melawat ke Afghanistan.
Wanita 34 tahun itu dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dalam pertemuan dengan negara-negara ASEAN di Indonesia pekan ini.
Selain bertemu Clinton, Khar juga dijadwalkan bertemu dengan sejawatnya dari China, Yang Jiechi.
"Saat kembali, ia akan menuju India untuk melakukan dialog tingkat menteri guna melanjutkan proses dialog Pakistan-India," jelas kantor kementerian luar negeri.
Khar menuntaskan pendidikan masternya di bidang manajemen dari Universitas Massachussetts, Amerika Serikat, tahun 2001. Ia dulu anggota Pakistan Muslim League-Quaid (PML-Q) selama pemerintahan Pervez Musharraf. Pada masa Musharraf pula ia menjadi menteri ekonomi. Menjelang pemilu tahun 2008 ia bergabung dengan partai bentukan Zulfikar Ali Bhutto, Partai Rakyat Pakistan.*
(sumber: hidayatullah.com)
Untuk kali pertama Pakistan menunjuk seorang wanita untuk menduduki jabatan itu dan masih muda.
"Berdasarkan saran Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani, presiden Pakistan telah memutuskan untuk mengangkat nona Hina Rabbani Khar sebagai menteri federal untuk urusan luar negeri," kata kantor kementerian.
Meskipun Pakistan pernah punya perdana menteri wanita selama dua periode yang dipegang Benazir Bhutto -- yang pertama menjabat PM di usia 35 tahun, tapi pejabat senior di pemerintahan biasanya diisi kaum pria.
Khar diambil sumpahnya oleh Faruq Naik, yang bertindak sebagai pejabat pengganti presiden Asif Ali Zardari yang sedang melawat ke Afghanistan.
Wanita 34 tahun itu dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dalam pertemuan dengan negara-negara ASEAN di Indonesia pekan ini.
Selain bertemu Clinton, Khar juga dijadwalkan bertemu dengan sejawatnya dari China, Yang Jiechi.
"Saat kembali, ia akan menuju India untuk melakukan dialog tingkat menteri guna melanjutkan proses dialog Pakistan-India," jelas kantor kementerian luar negeri.
Khar menuntaskan pendidikan masternya di bidang manajemen dari Universitas Massachussetts, Amerika Serikat, tahun 2001. Ia dulu anggota Pakistan Muslim League-Quaid (PML-Q) selama pemerintahan Pervez Musharraf. Pada masa Musharraf pula ia menjadi menteri ekonomi. Menjelang pemilu tahun 2008 ia bergabung dengan partai bentukan Zulfikar Ali Bhutto, Partai Rakyat Pakistan.*
(sumber: hidayatullah.com)
0 thoughts on “Menlu Baru Pakistan Seorang Wanita Muda”